Saat membeli gorengan sore hari, ubi bukan termasuk favorit.
Dalam menu kolak yang kita buat saat bulan Ramadhan pun, ubi jarang ditemukan.
Umumnya, orang hanya memandang ubi sebagai sumber
karbohidrat, yang sering disalahkan sebagai penyebab obesitas, bahkan diabetes
(bila dikonsumsi berlebihan). Kesalahan informasi sering menempatkan ubi dalam
kategori yang sama dengan nasi (jenis pangan yang kurang bergizi), padahal
tidak semuanya benar. Ubi memiliki banyak manfaat yang belum diketahui orang.
Ada beberapa jenis ubi (sering juga disebut sebagai ketela),
namun biasanya kita mengetahui dua macam: ubi yang lebih kering dengan kulit
berwarna coklat dan buah kekuningan, atau ubi yang lebih manis dengan kulit
berwarna ungu dan buah yang berwarna oranye. Manfaat yang bisa Anda peroleh
dari ubi antara lain:
1. Salah satu sumber terbaik vitamin A
Ubi digelari sebagai makanan super oleh Center for Science
in the Public Interest berkat kandungan nutrisinya. Sebutir ubi ukuran sedang
menyediakan lebih dari 200 persen kebutuhan harian akan vitamin A. Vitamin ini
muncul dalam bentuk beta karoten, yang memberikan warna kuning oranye pada ubi.
Vitamin A sendiri memberi manfaat untuk penglihatan, kulit,
dan tulang. Ubi juga berfungsi sebagai antioksidan, membantu mencegah infeksi
dalam pencernaan, saluran kencing, dan paru-paru. Dalam sebuah studi yang digelar
oleh Kansas State University pada tahun 2003, dan dipublikasikan di The
American Society for Nutritional Sciences, ditemukan hubungan antara kekurangan
vitamin A dan emphysema (infeksi paru-paru yang menyebabkan kesulitan
bernafas).
2. Vitamin dan mineral lain
Ubi juga merupakan sumber terbaik vitamin C (sepotong ubi
memenuhi 66 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari), tembaga, vitamin B6, zat
besi, kalsium, potasium, dan mangaan. Ubi juga kaya serat. Menurut The U.S.
Sweet Potato Council Inc., ubi masak yang dimakan beserta kulitnya menyediakan
lebih banyak serat daripada seporsi oatmeal.
3. Mudah dicerna
Kandungan patinya yang tinggi membuatnya kurang bekerja
untuk sistem pencernaan, yang menghilangkan penyebab sakit perut. Seratnya yang
tinggi mampu mencegah sembelit (dan penyebab penyakit perut lainnya). Sedangkan
vitamin A, B, C, kalsium, dan potasiumnya membantu meringankan radang perut,
dan masalah sejenis karena manfaat antiperadangannya.
4. Karbohidrat alternatif untuk yang sedang berdiet
Ubi berukuran sedang yang tidak dimasak mengandung 112
kalori, bebas lemak dan bebas kolesterol, serta rendah sodium. Kandungan ini
tentu akan berubah, tergantung cara Anda memasaknya. Mengukus atau merebus ubi
akan memunculkan rasa manisnya yang alami, namun dengan sedikit kalori.
Ubi memiliki kadar Glycemic Index (GI) yang rendah,
khususnya bila dibandingkan dengan roti putih atau nasi. Skala GI akan menilai
makanan berdasarkan berapa banyak dan seberapa cepat makanan tersebut
meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Karena pengaruhnya terhadap gula darah relatif kecil, ubi
juga menjadi pilihan yang baik untuk pengidap diabetes yang butuh karbo, namun
yang tidak mempengaruhi kadar insulin. Studi yang digelar oleh University of
Vienna, Austria, pada tahun 2003, membuktikan bahwa pengidap diabetes melitus
tipe II yang mengonsumsi ubi dosis tinggi menunjukkan penurunan terbesar
resistensi insulin tanpa perbedaan dalam berat badan, atau faktor lain yang
mungkin akan mempengaruhi.
5. Bisa diolah dengan cara apa saja
Anda mungkin hanya mengenal ubi dalam bentuk ubi goreng
(dengan tepung), dan kolak. Padahal, ubi bisa diolah dengan cara apa saja. Contohnya
adalah produk ini..hehehe
No comments:
Post a Comment